29 April 2009

Mau Tahu Arti Kode pada Ban?

Ketika Anda hendak membeli ban mobil, tukang ban paling menyebut ring dan lebarnya berapa? Padahal, di dinding ban, terutama sisi luar, banyak tulisan maupun kode. Semua itu mengandung arti, lebih tepatnya identitas dari si karet bundar itu sendiri.

Bahayanya, Anda tak tahu kalau ban itu diproduksi tahun berapa. Padahal, tertulis di sisi pinggirnya. Termasuk juga batas kecepatan maksimum yang diperbolehkan. Masih banyak kode-kode lainnya, mari simak di bawah ini.

1. 215/50 ZR17 95W
Angka dan huruf ini menandakan profil dan kecepatan yang diizinkan. 215 = lebar tapak ban yang menempel ke permukaan jalan, dihitung dari ujung kedua sisi. 50 = ketinggian dinding ban (biasanya ada yang 45, 55, 60 sampai 70). Kalau dalam milimeter perhitungannya, 50 tadi merupakan persentase dari tapak ban. jadi, 50% x 215 menghasilkan (dibulatkan) 106 mm. Adapun ZR17 menunjukkan diameter lingkar roda alias velg. Populer disebut ring 17. 95W = Angka sebagai indeks berat maksimal yang dapat dipikul oleh ban, sedangkan W menunjukkan batas kecepatan maksimal 270 km/jam yang dibolehkan. Kemudian kode lainnya, S=180 km/jam, M=130 km/jam, N=140 km/jam, P=150 km/jam, Q=160 km/jam, R=170 km/jam, S=180 km/jam, V=240 km/jam, T=190 km/jam, U=200 km/jam, dan H=210 km/jam.

2. Manufactured dan Brand
Produsen ban dan nama produknya

3. Made in (Indonesia) dan SNI (Indonesia)
Negara pembuat dan ban sudah melewati batas standardisasi yang ditetapkan di negara sendiri.

4. Logo Segitiga atau TWI (Tread Wear Indication)
Batas pemakaian ban. Biasanya jika diteruskan dengan menarik garis ke arah tapak ban, maka akan ada tanda lainnya, berupa bar yang menghubungkan antarkembang ban. Ketika sudah saling berhubungan, berarti ban sudah tergolong botak dan harus cepat diganti.

5. Racikan Ban
Contohnya, Plies:Tread 2 Polyester 2 DSteel I Nylon, Sidewall 2 Polyester yang bisa menunjukkan kalau tapak terdiri dari 2 polyester, 2 steel dan 1 nylon, sedangkan bagian dinding ban hanya 2 polyester.

6. Production Date
Tanggal pembuatan yang dicetak dalam bentuk lonjong atau elips. Sebanyak 4 angka terakhir di dalam bidang itu menunjukkan ban diproduksi dengan rincian, 2 angka terakhir tahun produksi dan 2 angka awal (di depannya) minggu ke berapa (dalam satu tahun).

7. E Mark
Di beberapa ban, tanda ini menunjukkan di negara mana saja bisa diterima. Semisal E1 bisa diterima di Jerman, E2 Perancis, E3 di Italia, atau E4 Belanda.

8. Kompon Ban
Untuk ban ada jenis komponnya, yakni SS (super soft), S (soft), M (medium), MH (medium hard), dan H (hard). Ban dengan kompon S lebih mencengkeram ke aspal, tetapi lebih cepat aus. Terlebih cara mengemudi tergolong kasar.

28 April 2009

Langkah Setan Menelanjangi Wanita

Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su’). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian musli-mah. Berikut ini tahapan-tahapannya.

I. Menghilangkan Definisi Hijab

Dalam tahap ini setan membisik-kan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.
Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.
Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’i tetap dipertahankan.Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?
Pertama, Membuka Bagian Tangan
Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan mem-bisik kan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik,” Tuh tidak apa-apa kan?

Kedua, Membuka Leher dan Dada

Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu.” Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.
Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga, Berpakian Tapi Telanjang

Setan berbisik lagi, “Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam. “Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang,” setan memberi ide baru.
Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat, Agak di Buka Sedikit

Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?” Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.”
Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy,” katanya.
Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.

II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit

Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit.

Setan Berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.”
Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis

Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja.” Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.”
Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia mema-kai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis

Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.”
Tetapi… apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki,” gumamnya. “Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.”
Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

III. Serba Mini
Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.”
Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba.
Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.
Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”. Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, “Menelanjangi Kaum Wanita.” Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu” Setan tak mau ambil resiko.

Penutup
Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjeru-mus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya.
Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyeng-sarakan, baik di dunia maupun di akhirat. Wallahu a’lam bis shawab.
Wudhu & Tayamum
Tayamum adalah gerakan menyapukan tanah yang berdebu dengan tapak tangan ke seluruh muka dan kepada kedua tangan. Ia adalah sebagai pengganti wudhu ataupun mandi junub, hanya semata-mata untuk mengerjakan solat sahaja dengan sebab waktu solat telah tiba sedangkan air tidak dijumpai. Kalau air sudah dijumpai, maka kita tidak boleh lagi bertayamum. Orang yang bertayamum untuk mengganti mandi junub, hendaklah mandi semula apabila sudah mendapat air, sebagaimana mestinya sebelum bersolat.
Bertayamum hendaklah dengan tanak suci yang berdebu. Boleh juga bertayamum dengan pasir halus atau batu yang telah dihancurkan menjadi tepung (seperti tepung atau debu yang kita yakin tidak kotor)
Boleh juga bertayamum dengan menekankan kedua telapak tangan kita ke bumi lalu dihembus kerana bumi itu dijadikan Tuhan suci bagi kita.

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, mengatakan:
Dari Huzaifah bin Yaman, bahawa sanya Rasulullah s.a.w. pernah berkata: "Dijadikan Tuhan bagiku bumi sebagai barang yang bersih dan suci dan untuk tempat bersujud".

Ada lagi hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muuslim sebagai berikut:
Dari 'Imar bin Yasir r.a. berkata ia: Pernah aku junub, maka aku gosokkan tanganku ke tanah lalu aku ceritakan hal itu kepada Nabi s.a.w. Rasulullah s.a.w. berkata: "Sesungguhnya sudah cukuplah begini untukmu", lalu Rasulullah memukul kedua telapak tangannya ke bumi kemudian dihembusnya kedua telapak tangannya itu lalu disapunya mukanya dengan kedua telapak tangannya dan begitu pula disapunya dua daun tangannya.

Sebab-sebab bertayamum
Perkara-perkara yang membatalkan tayamum
Cara-cara bertayamum




Sebab-Sebab Bertayamum
Tayamum itu dikerjakan oleh kerana adanya berapa halangan ke atas diri kita yang menyebabkan kita tidak boleh mengambil wudhu seperti:

1. Kita dalam perjalanan atau uzur kerana sakit.
Kalau anggota badan terkena air, ia akan bertambah sakit ataupun akan lambat sembuh menurut nasihat doktor.
2. Kerana tidak ada air.
Setelah berusaha mencarinya tetapi tidak dapat diperolehi.
3. Sudah masuk waktu solat.
Dan air masih juga belum didapati.

KEMBALI KE ATAS

Perkara-Perkara yang Membatalkan Tayamum
Tayamum itu akan batal apabila sudah perolehi air semula. Selain dari itu, perkara-perkara yang membatalkan tayamum adalah sama seperti perkara-perkara yang membatalkan wudhu iaitu:

1. Buang air kecil/besar, buang angin atau keluar sesuatu zat dari salah satttu lubang kemaluan
2. Tidur nyenyak sehingga tidak sedar apa-apa yang berlaku ke atas diri kita
3. Hilang akal kerana mabuk, gila, pitam dan sebagainya
4. Bersetubuh ataupun mengeluarkan mani
5. Menyentuh, sengaja atau tidak sengaja, kemaluan atau dubur dengan telapak tangan sebelah dalam
6. Menyentuh, sengaja atau tidak sengaja, sesiapa yang bukan muhrim

Peringatan
Bagi orang yang sedang junub, kalau akan mengerjakan solat sedangkan air belum diketemui ataupun dilarang menyentuhnya, maka hendaklah ia bertayamum DUA KALI. Tayamum yang pertama adalah untuk pengganti junub dan yang kedua untuk pengganti wudhu ! Selagi tayamum tidak batal maka dengan tayamum yang satu kali itu kita boleh mengerjakan beberapa kali solat wajib.

KEMBALI KE ATAS

Cara-Cara Bertayamum

Bismillahirrahmanirrahim
Sebelum membuat sesuatu, disunatkan membaca Bismillahirrahmanirrahim; yang bermaksud Dengan nama Allah yang Pengasih Penyayang.


Langkah 1: Niat di dalam hati " Sahaja aku bertayamum pengganti wudhu' untuk solat fardhu kerana Allah Ta'ala", sambil menekankan kedua telapak tangan ke atas tanah atau debu yang bersih.
Langkah 2: Sapukan kedua telapak tangan yang sudah ditekan ke atas tanah atau debu tadi keseluruh muka. Sebelum menyapukannya ke muka, hendaklah dihembus kedua telapak tangan itu terlebih dahulu supaya debu atau tanahnya tidak terlalu banyak.
Langkah 3: Tekankan kedua telapak tangan sekali lagi ke atas tanah atau debu.
Langkah 4: Sapukan telapak tangan kiri kepada tangan kanan. Paling sedikit mesti sampai sehingga pergelangan tangan.
Langkah 5: Sapukan telapak kanan kepada tangan kiri. Paling sedikit mesti sampai sehingga pergelangan tangan.

KEMBALI KE ATAS

Dell Inspiron mini 12

Dell Inspiron mini 12, Supertipis, Superlega

Netbook supertipis dengan layar 12", siap menggoda mereka yang menginginkan ketipisan MacBook Air tetapi keberatan dengan harganya.

Selasa, 13 Januari 2009 | 09:43 WIB

Amboi tipisnya netbook besutan Dell ini. Jika dijajarkan dengan netbook lain, MSI Wind U100 misalnya, hmm, Dell Inspiron mini 12 ini benar-benar terlihat tipis. Ketebalannya memang kurang dari 1 inci, tepatnya 0,9 inci. Padahal, ukuran layarnya—dan juga seluruh badan—sekitar 2 inci lebih lega dibandingkan Wind U100. Ya, Dell Inspiron mini 12 memamerkan layar 12 inci, yang masih langka diusung oleh netbook merek lain.

Kendati badannya tipis—mirip Apple MacBook Air—Dell Inspiron mini 12 tidak terasa atau terkesan ringkih. Justru terasa menyenangkan. Enak, baik di tangan maupun dijinjing. Memang ukurannya yang lebih lebar dari rata-rata netbook menyebabkannya tak bisa dengan mudah dimasukkan ke dalam tas tangan.

Namun, ketipisannya dan juga keentengan bobotnya menyebabkan netbook Dell ini nyaman dibawa-bawa ke mana pun. Tidak licin, karena permukaan bagian belakang netbook itu agak kasar. Untuk memudahkan dibawa, Dell juga membekalkan sebuah tas hitam yang cukup menarik.

Tampang mini 12 pun gagah, dengan cover berwana putih mengilap yang ternyata tidak terlalu rajin mengumpulkan jejak sidik jari. Aksen hitam tampil di arah bagian belakang unit yang menonjol, dekat engsel, bersebelahan dengan lokasi baterai. Hmm, baterai mini 12 ini memang berwarna hitam, kontras dengan casing atasnya yang putih susu. Di bagian yang berwarna hitam pekat, tetapi tidak mengilap ini hadir sebuah LED mungil yang akan menyala putih terang jika netbook dinyalakan atau baterainya diisi ulang.

Dari sisi fitur dan kelengkapan, sebenarnya mini 12 tak jauh berbeda dengan netbook merek lain yang pernah kami uji. Seperti layaknya sebuah netbook modern, fungsi nirkabel 802.11g sudah didukung di netbook dengan layar 12 inci ini. RAM misalnya, tetap 1GB, tetapi sayangnya tidak bisa di-upgrade.

Lalu apalagi yang ada pada Dell Inspiron mini 12? Mari kita lihat satu per satu.

LAYAR
Layar 12 inci dengan resolusi 1280 x 800 pixel tentu saja merupakan keistimewaan netbook besutan Dell ini. Leganya layar dan resolusi membuat penggunaan netbook lebih menyenangkan saat kita berselancar di dunia maya. Dua halaman web bisa dibuka berdampingan dan dibaca dengan cukup nyaman. Namun, huruf-huruf terlihat kecil, kurang cocok bagi mereka yang sudah mulai mengalami gangguan penglihatan karena usia yang beranjak tua.

Tampilan di layar tampak sangat terang (bahkan terlalu terang pada setting maksimal), dan sudut pandang horisontalnya cukup baik. Tampilan tetap bisa dilihat dengan cukup nyaman dari arah samping. Namun, ada baiknya agak mendorong ke belakang layar agar efek pantulan tidak terlalu terasa.

Di atas layar LCD, seperti biasa, hadir sebuah Webcam 1,3 megapixel.

PANEL KEYBOARD
Dengan fisik yang lebih lebar dari netbook lain, tidak aneh bila keyboard pada mini 12 juga berukuran lebih lega (92 persen keyboard normal). Jarak antartombolnya lebar sehingga membuat kita nyaman dan betah menari-narikan jari jemari di atasnya.

Dell menyertakan enam tombol Fungsi mandiri—F11, F12, Home, Del, Insert, End—yang diletakkan di sisi kanan atas. Selain itu, ada 10 tombol Fungsi lain (F1 – F10), yang ditandemkan dengan fungsi fitur, seperti Bluetooth dan kontras. Tombol Fn sendiri ditempatkan di sisi bawah paling kiri.

Di bawah panel keyboard tampil segiempat touchpad yang juga cukup lebar, lengkap dengan bidang klik kiri dan kanan. Touchpad ini cukup responsif. Namun, mungkin karena ukurannya yang lebar dan lokasinya yang pas di bawah keyboard plus lebarnya palmrest, ada kalanya kami mendapatkan respons yang tidak diinginkan dari touchpad yang agak berserat permukaannya itu. Soalnya kursor bisa mendadak pindah gara-gara touchpad secara tak sengaja bersinggungan dengan pergelangan tangan kami yang kecil. Namun, bagi mereka yang berpergelangan tangan besar, bisa jadi masalah ini tidak terjadi.

Oh ya, berbeda dengan vendor lain, Dell memilih untuk menempatkan satu speaker di atas panel keyboard secara memanjang. Sayang, kualitas suaranya kurang kuat kendati sudah disetel sampai volume maksimal. Namun, untuk ukuran sebuah netbook yang dipakai secara pribadi, mungkin volume tersebut sudah memadai.

Satu lagi yang berbeda di panel ini adalah letak tombol on/off. Bila kebanyakan vendor netbook—dan juga notebook—meletakkannya di sisi kanan atas, tidak demikian dengan Dell. Vendor ini lebih suka memasang tombol on/off-nya yang superkecil itu di sisi kiri atas, sebaris dengan panel speaker.

KANAN, KIRI, DEPAN, BELAKANG
Sekarang mari kita tengok setiap sisi netbook. Di sisi kanan tampak—urut mulai dari setengah depan ke belakang—card reader 3-in-1, sebuah jack headphone, jack mikropon, satu port USB, dan satu port LAN.

Penempatan port USB yang di arah belakang, menurut kami, cukup menyenangkan karena kurang mengganggu saat netbook dipangku (walaupun ini tidak direkomendasikan karena biasanya bagian netbook memancarkan panas yang cukup menyengat) dibandingkan jika berada di arah depan seperti pada kebanyakan netbook lain.

Di sisi kiri ada dua port USB, port VGA-out, dan lubang sekuriti (Kensington lock). Enaknya, dua port USB yang berderetan itu berada di tengah-tengah sisi unit, sejajar dengan awal papan keyboard.

Sementara itu, bagian belakang dan depan netbook ini bersih, alias tidak memperlihatkan apa-apa.
Selain penempatan, kelengkapan ini sama persis dengan milik rata-rata netbook lain.

Selama kami pakai, justru bagian belakang bawah layar unit yang berdekatan dengan baterai terasa agak panas. Namun, touchpad dan keyboard tidak terlalu terpengaruh, alias tetap nyaman dipakai. Bagian bawah netbook pun hanya sedikit hangat. Bisa jadi lebarnya permukaan netbook plus kombinasi prosesor yang rendah daya berhasil memengaruhi penyebaran panas ini.


BEDA PROSESOR
Namun, jika kita tilik dengan lebih teliti, khususnya bagian dalam, akan terlihat sesuatu yang berbeda. Pertama, mini 12 ini tidak menggunakan prosesor Intel Atom N270 1,6GHz seperti yang lain.

Yang dikemaskan memang Intel Atom dengan clock speed 1,6GHz, tetapi tipenya beda, yakni Z530 (Silverthorne). Prosesor ini didesain untuk perangkat yang berukuran lebih kecil. Dibandingkan N270, ukuran CPU Silverthorne nyaris setengahnya (13 x 14 mm) dan konsumsi dayanya lebih rendah (2 watt vs. 2,5 watt milik N270).

Prosesor ini agak kedodoran bersanding dengan Microsoft Vista yang dibundelkan oleh Dell. Booting membutuhkan waktu 1,5 - 2 detik. Chipset Intel GMA 500 tampaknya kurang cocok untuk gaming, termasuk yang ringan. Lihat saja skor 3DMark 2003-nya yang hanya 382. Sementara itu, 3Dmark06 gagal dijalankan.


BUNDEL SOFTWARE
Mini 12 yang kami uji datang dengan sebuah harddisk ATA berkapasitas 80GB yang dipartisi menjadi dua. Bagian pertama (C:) yang berukuran sekitar 64,7GB berisi sistem operasi, sedangkan D: untuk keperluan Recovery (9,76GB).

Secara default, Dell membundelkan MS Windows Vista. Pada unit uji yang kami terima, sudah terpasang beberapa software bawaan Windows: Media Player, IE, Calendar, Defender, Live Messenger Download, Mail, Meeting Space, Movie Maker, Photo Gallery, dan Update. Selain itu, disertakan sebuah CD McAfee Security Alert, satu CD Application (untuk instalasi ulang WebCam Central Software), dan satu CD Driver and Utilities (untuk instalasi ulang Computer Software).

O ya, agar lebih bersahabat saat dipakai, Dell menyertakan Dock di desktop-nya. Panel ini memamerkan deretan icon ukuran besar—mirip shortcut—di sisi kiri pinggir layar. Namun, lokasi ini bisa dipindahkan dengan cara drag and drop dari desktop atau Start Menu.

BATERAI
Mini 12 datang standar dengan kemasan baterai Li-Ion 3-cell. Pada baterai tidak dicantumkan rating kapasitas. Namun menurut Dell, baterai ini mampu bertahan sampai 3 jam pemakaian.

Klaim itu bisa jadi benar, tetapi ada syarat yang harus dipenuhi. Yakni netbook harus disetel dulu agar menurunkan kinerjanya. Caranya cukup mudah karena dapat diatur melalui Power Options milik Windows (Current Power Plan). Jika ingin baterai bertahan lama, kita harus menurunkan kinerja, alias memilih modus Power Saver. Namun, jika mengutamakan kinerja, pilihlah modus High Performance yang cukup menguras daya baterai. Atau pilihlah Balanced, yang menyeimbangkan daya tahan baterai dan kinerja.

Ketika kami pakai pada modus Balanced untuk mengetik ulasan ini sambil mendengarkan lagu MP3 yang berada di harddisk Mini 12 melalui Windows Media Player, baterai menyerah setelah 2 jam 10 menit 4 detik. Sebenarnya masih tersisa 10 persen, alias 12 menit, tetapi netbook sudah berkeras meminta daya segera diisi ulang.

Pengujian melalui program Battery Eater 05 mengungkap daya tahan 1 jam 45 menit 56 detik pada modus Balanced. Program lain, Battery Meter yang memutarkan video nonstop, mencatatkan daya tahan yang sekitar 14 menit lebih lama pada modus Balanced: 1 jam 59 menit 42 detik. Namun anehnya, jika modusnya diturunkan ke Power Saver, daya tahan baterai menjadi 1 jam 48 menit 45 detik.

Baterai ini sendiri perlu waktu 1 jam 51 menit 55 detik untuk kembali ke kondisi 100 persen. Oh ya, berbeda dengan kebanyakan netbook, Dell tidak mengemaskan indikator pengisian ulang baterai secara mandiri.

Indikator untuk baterai disatukannya dengan indikator status netbook (on/off) yang terletak di sisi kanan atas, dekat engsel kanan. Kendati ukurannya kecil, tetapi karena menyala putih terang, indikator ini cukup mudah dilihat dalam posisi apa pun—saat casing netbook dibuka maupun ditutup, asalkan kita tahu di mana harus mencarinya. Saat daya baterai melemah, indikator akan berubah warna menjadi merah, dan mati ketika daya habis.

Slot SIMCARD
Di balik baterai, nyaris tidak kelihatan, hadir sebuah slot SIMcard. Ya, mini 12 ini nantinya akan mampu mengajak Anda berselancar di Internet melalui modem 3G HSDPA wireless broadband modem yang bersifat built-in. Jadi untuk menikmati Internet 3G atau GPRS dari operator seluler, kita tinggal dorong masuk kartu SIM operator dan melakukan beberapa setting (tergantung operator).

Sayangnya pada unit uji kami, slot SIMcard yang tersedia ini hanya sekadar contoh. Maksudnya, slotnya tersedia, tetapi belum berfungsi. Kartu SIM bahkan nyelonong masuk dan keluar tanpa tergigit oleh pinggiran slot. Alhasil kami tidak bisa melanglang dunia may. Namun, menurut Dell, pada versi netbook yang meluncur mulai Februari mendatang fasilitas ini nantinya akan dapat dipakai.

BOBOT
Kendati layarnya lebar, 12 inci, mini 12 ini ternyata tidak berat. Secara default (plus baterai 3-cell), bobotnya hanya 1,268 kg. Bila baterainya dilepas, bobotnya menjadi 1,1 kg.

Dell tampak cukup matang mempersiapkan netbook-nya agar enak dan nyaman dibawa ke mana pun. Sebab selain enteng, adapternya yang menyatu dengan kabel pun ternyata ringan dan mungil. Penampilan adapter ini mirip adapter ponsel walaupun agak besar. Sayang kakinya hanya dua sehingga kita harus membawa converter.

Adapter ini bobotnya 178 gram. Jika semuanya kita bawa, (netbook + baterai 3-cell + adapter + converter), Dell Inspiron mini 12 masih tetap cukup ringan dijinjing dengan bobot total 1,862 kg.

***

Dell Inspiron mini 12 ini memang beda dengan netbook lain. Lebih tipis, tetapi memiliki layar dan keyboard yang lebar. Ketipisannya menyenangkan saat dibawa-bawa, kendati ukurannya yang lebih lebar ada kalanya terasa sedikit mengganggu. Namun, ini terbayar lunas dengan kenikmatan memandangi layarnya yang lebar dan beraksi di keyboard-nya yang juga lebar.

Adanya slot SIMcard, selain fitur nirkabel Wi-Fi 802.11g, kelak akan mendukung kelancaran ber-internet di mana saja dan kapan saja. Pendek kata, netbook ini sungguh cocok bagi mereka yang suka kepraktisan, keindahan, dan keserbagunaan, dan ogah dibebani netbook yang berat.

Akan lebih baik lagi andaikata netbook ini tidak dibundelkan dengan Vista (walaupun kita bisa saja melakukan downgrade ke XP). Sebab prosesor Z530 yang digunakannya kurang mendukung Vista, apalagi RAM-nya tidak bisa di-upgrade. Selain itu, alternatif sistem operasi lain mungkin dapat menurunkan harga netbook yang cukup mahal ini.

Kalau boleh usul, ada baiknya lokasi SIMcard yang sekarang menuntut pelepasan baterai dipindahkan ke lokasi lain yang lebih mudah dijangkau. Misalnya ke bagian sisi kanan, sejajar dengan slot card reader. Usul lain, harddisk-nya diganti dengan yang lebih gegas dan besar.



PLUS: Layar dan keyboard lebar; fisik tipis; slot SIMcard; ringan.

MINUS: Speaker mono; harga; slot SIMcard di belakang tempat baterai; minim LED indikator; RAM tidak bisa di-upgrade.


Hasil Uji
Sebenarnya kurang adil membandingkan Dell Inspiron mini 12 ini dengan netbook lain, termasuk Lenovo IdeaPad S10. Sebab ada beberapa hal yang berbeda: ukuran layar, jenis prosesor dan sistem operasi. Karena itu, perbandingan di bawah ini hanyalah sekadar memberikan gambar kinerja. Namun kalau ditilik skornya, netbook yang dipersenjatai Atom Z530 ini kurang mendukung kegiatan gaming. *

Uji

Dell Inspiron mini 12 (Intel Atom Z530, RAM 1GB, Intel GMA500, 12,1”, Win Vista Home Basic)

Lenovo IdeaPad S10

(Intel Atom N270, RAM 1GB, Intel GME i945, 10”, Win XP Prof)

Kinerja
Encoding Video
1 jam 2 menit 33 detik
58 menit 56 detik
Encoding Audio
29 menit 12 detik
14 menit 25 detik
Cinebench R10
7 menit 41 detik
18 menit 4 detik
3DMark 2003
382
570
Daya Tahan Batere
Memutar HD Video

1 jam 59 menit 42 detik (Balanced); 1 jam 48 menit 45 detik (Power Saver)

1 jam 50 menit 36 detik
Battery Eater 05
1 jam 45 menit 56 detik
2 jam

Si Cungkring

Kemarin, datang serombongan mahasiswa ke kampungku. Kedatangan mereka membuat segala apa yang ada di kampungku berubah saja. Mushola jadi ramai oleh anak-anak yang mereka ajari mengaji, yang tua-tua diajari baca-tulis, yang muda-muda mereka ajak untuk membina kampung sebaik mungkin. Adapula warga dari kampungku itu meminta dana ini-itu yang jelas tak ada hubungannya dengan program KKN yang sedang dijalankan. Jelas itu membuat para mahasiswa kelabakan.

Dan hari itu, aku bertemu dengan salah satunya. Saat itu aku sedang mancing di sungai. Aku pun langsung tertarik dengan mahasiswa satu itu. Waktu itu kulihat ia sedang hendak mandi di sungai. Kuperhatikan lama-lama, cungkring benar ia menurut penilaianku. Maksudku cungkring karena kulihat ia mempunyai badan yang tinggi kurus seperti tiang listrik, ditambah pula badan tinggi itu terbungkuk-bungkuk bilakah berjalan. Ada pada wajahnya yang cirus lonjong itu nongkrong kacamatanya yang tebal. Dan oleh karena keawamanku pada dunia perkuliahan yang mahal dan tak terjangkau oleh orang macam aku, aku simpulkan ia adalah macam mahasiswa yang menonjol di kelasnya namun bilakah ia berada di alam luas seperti kampungku ini sakitlah ia karena cungkringnya.

Itu baru penilaianku secara sekilas saja, atau lebih mirip meremehkan seseorang yang belum tentu seremeh apa yang kupikirkan. Secara tak sadar, karena setelah lama kuperhatikan mahasiswa itu, aku alihkan konsentrasiku pada pancingku yang tak juga disambar ikan, mahasiswa itu menghampiriku. Menebarkan senyumnya padaku, dan mengulurkan tangannya padaku sembari berkata namanya.

“Agus.”

“Muchsin.” balasku memperkenalkan diri.

“Gimana Mas, sudah dapat ikannya?” tanyanya basa-basi.

“Belum, sudah setengah jam aku tunggu kail pancingku ditarik ikan, tapi ikan entah ke mana pergi hari ini.”

“Em… memangnya sering Mas mancing disini?”

“Hanya di hari libur saja.”

“Eh, Mas.. sudah dulu ya. Aku ditunggu di rumah pak RT.”

Itulah awal pertemuan atau bisa dibilang pertemanan antara aku dengan Agus, si mahasiswa cungkring itu. Pada pertemuan berikutnya dan berikutnya lagi tambah kenallah aku pada si Agus cungkring itu.
****

Suatu malam, empat hari menjelang tujuh belasan, berkaitan dengan program yang dijalankan, para mahasiswa itu mengadakan suatu rapat yang tak lain membicarakan rencana bagaimana merayakan tujuh belasan. Adapun rapat itu diikuti oleh mahasiswa, tokoh kampung, dan para pemuda dan pemudi yang setidaknya diharapkan pada rencana itu dapat menyumbangkan tenaganya. Tampaklah pada rapat itu Agus amat vokal menyuarakan pendapatnya. Tidak seperti kulihat pada rapat-rapat yang sebelumnya, yang mana Agus hanya satu dua kali saja menyuarakan pendapatnya bahkan hanya diam saja pada rapat itu Agus amat bersemangat entah karena apa. Dan itu tidak hanya membuatku seorang yang takjub, teman-temanku pun yang sama pikirannya denganku bahwa Agus itu cungkring, terpesona benar dibuatnya.

Maka diputuskanlah akan diadakan berbagai lomba, hiburan dangdut, dan layar tancep untuk memeriahkan hari kemerdekaan negeri ini.

Setelah rapat itu selesai kuhampiri Agus dan mengajaknya untuk begadang di pos ronda menemaniku. Mau saja ia dengan ajakan itu. Dan ketika aku dan Agus hendak menuju pos, aku dan Agus bertemu dengan serombongan pemudi yang hendak berpulang ke rumahnya masing-masing. Tak kuduga Agus akan menyapa dan bersenyum kepada para pemudi itu. Dan kulihat pada wajahnya berseri entah karena apa aku tak tahu. Adapun para gadis itu membalasnya dengan tak segannya lalu cekikikan entah karena apa, aku pun tak tahu.

Ketika sampai aku dan Agus di pos, aku puji-puji dia oleh karena aktifnya pada rapat kali itu. Kutanya ada sebab apakah ia bisa seperti itu, ia hanya tersenyum dan menengadahkan wajahnya pada langit yang bertabur bintang menerawangkan sesuatu yang tak bisa kuketahui apakah itu.

Semalaman itu aku, Agus, dan beserta kedua bapak-bapak dari kampungku yang bertugas jaga di pos, bermain kartu poker untuk menghilangkan rasa kantuk. Sembari silih bergantian menceritakan cerita-cerita lucu yang membuat tawa menggelegak di malam yang mesra dan dingin itu.

Besoknya ketika waktu siang tiba, kudengar Agus sakit mungkin terserang flu atau masuk angin. Dan karena itu aku jadi merasa bersalah telah mengajak Agus begadang semalaman di pos. Ketika kujenguk ia di rumah yang sementara ia tinggali ketika KKN, kudapati ia meringkuk dengan selimutnya yang tebal dan menggigil karena demam. Kuusulkan pada temannya untuk membawanya ke puskesmas sore nanti biar tak tambah parah sakitnya itu.

Malam menjelang hari tujuh belasan kulihat keadaannya telah membaik ia ikut pula sebentar menonton layar tancep yang memutar film Indonesia berjudul ‘Denias’ yang diadakan oleh teman-temannya sesama mahasiswa dengan alat yang disebut-sebut bernama viewer, entah aku tak mengerti arti kata itu, yang kumengerti hanyalah layar tancep itu lain benar dengan layar tancep waktu kecilku dulu.

Malam itu ia menonton di sampingku di antara kerumunan orang lain yang menonton pula. Namun hanya setengah jalan film itu diputar, ia sudah minta pamit beralasan rasa kantuknya yang tak tertahankan.

Namun pada hari berikutnya keadaan Agus tak juga membaik. Berapa kali ia diantarkan temannya ke puskesmas, namun keadaannya tak juga membaik. Aneh benar pikirku tentang si Agus saat itu. Sekalipun begitu tetap saja keadaan Agus itu membuatku merasa bersalah, oleh karena ajakanku pada malam yang telah lalu itu keadaan Agus jadi serupa itu. Namun kulihat Agus masih juga bisa tersenyum dengan keadaan itu.

Hingga menjelang berakhirnya waktu KKN yang dijalani Agus dan teman-teman mahasiswanya, keadaan Agus tak juga beranjak membaik. Dan ketika tiba waktu perpisahan para mahasiswa dengan warga kampungku, beratlah hatiku melihat betapa Agus menjalani hari-hari KKN dengan keadaan tubuh yang selalu tak bugar. Tambah berat pulalah mengingat itu semua karena ulahku. Ketika berpisah Agus pun hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih dan bermaaf bilakah ada salah yang ia sendiri tak menyadarinya. Aku pun membalasnya serupa itu, lega rasanya aku melihat Agus dapat tersenyum di waktu hendak berpisah.

Maka pergilah rombongan mahasiswa itu dengan disuruhkan para warga untuk membawa kenang-kenangan dari mereka yang bermacam-macam ragamnya.
****

Lima bulan telah berlalu sejak perginya rombongan mahasiswa KKN dari kampungku. Di satu hari libur, siang terasa amat terik, aku sedang melepaskan kelelahan di kamar setelah bekerja membuatkan kandang untuk kelinci adikku. Sebenarnya hendak kuisi hari itu dengan memancing berdua dengan pacarku di sungai, namun ketika hendak bersiap pergi aku disuruhkan bapak buatkan kandang kelinci untuk adikku. Adik ketika itu rajin benar merengek sama bapak, hingga akulah yang jadi korbannya. Aku pun mengeluh saja karena itu. Tak tahu aku nanti betapa marahnya pacarku, menunggu seseorang yang telah berjanji padanya tidak akan datang.

Belum lama aku berbaring di ranjang tidurku untuk istirahat, terdengar pintu rumahku diketuk seseorang. Lama kutunggu seorang dari keluargaku untuk membukakan pintu yang diketuk, namun tak juga ada yang bukakan. Mungkin semua pada pergi keluar, adik mungkin sedang di belakang sibuk dengan kadang kelincinya tak menghiraukan suara pintu yang diketuk. Dengan malas aku beranjak dari tempat tidur menuju pintu untuk melihat siapakah yang mengetuk pintu.

Dan betapa terkejutnya aku melihat seseorang dibalik pintu yang kubuka. Betapa pangling aku pada sesosok manusia satu ini. Perawakannya yang tinggi itu langsung saja membuatku merasa girang benar, dia Agus si cungkring. Pakaiannya bagus dan badannya yang dulu kurus, kini terlihat sedikit bertambah isi. Kacamatanya tak seperti kacamatanya yang dulu ia kenakan, kini lebih serasi dengan wajahnya yang cirus lonjong dengan mata yang agak sipit. Ia menenteng ransel ditangan kanannya, ketika bersalaman ia lepaskan tas itu. Lalu kusilahkan dirinya untuk masuk dan duduk di ruang tamu. Sementara itu aku menuju dapur untuk mengambil minuman untuknya dan sedikit kripik yang mungkin ada sedikit di dapur. Betapa bedanya penampilannya kini, pikirku ketika berada di dapur.

Dan setelah selesai aku siapkan untuknya sekadar minuman dan kripik-kripik sisa, aku pun turut duduk bersamanya berhadap-hadapan.

“Bagaimana kabarmu, Gus?”

“Baik, Mas. Mas sendiri gimana?”

“Baik. Sudah makmur kau rupanya?” ditanya serupa itu ia malah tersenyum cengengesan. Lalu diceritakan dirinya setelah KKN ia lulus jadi sarjana, langsung diangkat jadi asisten dosen di fakultasnya. Dan aku anggap itu maklum saja melihat betapa keadaan dirinya itu sebagai orang yang suka bergelut dengan buku, dan dengan itu nilai bagus pun tak segan singgah padanya. Betapa pun awamnya aku tentang dunia di luaran sana, aku pikir pula Agus adalah macam orang yang beruntung karena selepas lulus langsung saja sebuah pekerjaan menantinya. Sementara ada di desaku para pemuda yang merantau ke kota besar berharap jadi sarjana dan selepas lulus lekas mendapat kerja, namun setelah selesai studinya, hanya menganggur saja di rumah orang tuanya. Sering kubaca di koran-koran, statistik yang menunjukkan omong kosong tentang naik-turunnya angka pengangguran di negeri ini. Nyatanya selalu saja pada tiap tahunnya ada bertambah pemuda yang menganggur di kampungku. Ada yang pemudi ngadongdot* ke kota untuk mencarikan makan keluarganya. Ada pula pemuda, jadi begal di tengah sawah, curanmor, copet dan sebagainya. Beruntunglah aku, selepas kululus dari SMA lekas bekerja pada pabrik rotan, dan sudah empat tahun aku bekerja aku diangkat jadi pengawas produksi dan itu membuatku bangga sendiri. Namun itu tak melenyapkan kekhawatiranku bahwa suatu waktu pabrik akan gulung tikar oleh karena adanya berbagai masalah yang selalu datang pada tiap harinya.

Lama ia menceritakan keadaan dirinya selama lima bulan itu, ia balik tanya kepadaku bagaimana keadaan kampung sejak kepergian dirinya dan teman-teman mahasiswanya. Kuceritakan seadanya dan semampu otakku bercerita. Dan ia pun hanya manggut-manggut mendengarkan, sebentar tersenyum ketika suatu peristiwa yang kuceritakan mengingatkan ia pada kegiatan KKN-nya lima bulan yang lalu. Pada saat selesai aku cerita demikian, aku tanya dia tentang kehidupan cintanya, adakah sudah tertambat seorang gadis pada hatinya, ia menjawab:

“Untuk itulah aku kesini Mas.”

“Apa maksudmu?” tambah kutertarik atas apa yang kutanyakan.

“Mas tahu kenapa pada rapat untuk menyambut tujuh belasan dahulu itu, aku amat aktif?” ditanya begitu ingatanku kembali peristiwa-pristiwa lima bulan yang lalu. Dan aku hanya bisa bergeleng kepala karena tidak tahu dan bertambah heran.

“Mas tahu kenapa aku sakit-sakitan sehabis Mas ajak aku begadang sehabis rapat?” lanjutnya bertanya padaku.

“Karena aku mengajakmu begadang semalaman kau pun jadi sakit saat itu.”

“Memang itulah awal penyebabnya. Namun ada satu sebab lain yang buatku jadi sakit-sakitan saat itu.” Berhenti sejenak, “Mas tahu ketika rapat malam itu banyak gadis-gadis kampung yang ikut serta dalam rapat?”

“Ya, em… jangan-jangan kau tertarik salah satunya?” tanyaku sambil menerka apa maksud di balik segala pernyataan dan pertanyaannya itu.

“Ya Mas, ada satu gadis yang hadir dalam rapat malam itu. Dia langsung membuatku sangat tertarik. Dengan itu pula kupaksakan diriku untuk aktif berpendapat pada rapat untuk membuat hatinya tertarik dan kagum. Lain dengan rapat-rapat sebelumnya yang tak ada gadis itu, aku hanya terdiam dan hanya satu dua kali berpendapat yang pendek-pendek saja. Mas ingat, ketika selepas rapat bertemu dengan gadis-gadis kampung ini?”

“Ya, aku ingat. Tapi tak dapat kuingat siapa saja gadis-gadis kampung ini yang kita temui waktu itu.”

“Diantara gadis-gadis itu ada satu gadis yang semula kutemui dalam rapat yang membuatku bersemangat pada malam itu. Karena saat itu pula mulai gadis itu membuatku tak bisa tidur dan dengan terpaksa aku mau bermain kartu bersama Mas dan dua orang bapak-bapak lainnya, semalaman.”

“Siapa? Apakah kau sudah mengenalnya waktu itu?”

“Waktu itu aku belum mengenalnya. Namun sehari setelah itu, berkat usul Mas ketika menganjurkan teman-temanku untuk membawaku yang sedang sakit ke puskesmas, aku bertemu lagi dengan gadis itu di puskesmas.”

“Maksudmu kau bertemu dengan gadis itu hendak memeriksakan suatu sakitnya di puskesmas, dan kau bertemu dengannya sama sebagai pasien.”

“Bukan mas, ia bukan pasien di puskesmas itu. Melainkan anak gadis mantri yang bertugas di puskesmas itu.”

“Apa yang kau maksud itu Titi?” dengan kaget kutanya dia. Keringat pun bermunculan di wajahku karena terkejutnya. Dan kutelan ludahku banyak-banyak.

“Ya, Mas. Adapun kalau orang-orang bilang aku ini cungkring, itu benar adanya. Karena selama kegiatan KKN itu aku sakit-sakitan terus, berulang kali membuatku harus berkunjung ke puskesmas. Aku jadi sering pula melihat wajah si Titi itu. Tambah pula sukaku padanya. Dan hingga kegiatan KKN itu berakhir dan aku pulang ke kota, Titi selalu terbayang-bayang di anganku Mas. Dan itu membuatku rindu ingin berkunjung kembali ke kampung ini.”

Sembari ia nyerocos terus mengutarakan betapa kesukaan dan kerinduannya pada Titi, aku termenung berpikir bagaimana menjelaskan keadaan Titi pada saat ini. Aku benar-benar bingung. Keringatku mengucur, aku gelisah. Mulutku ternganga karena kagetnya dan bingung harus bagaimana.

“Mas, Mas! Kok malah bengong tho? Kenapa Mas?”

Kaget aku oleh tegurannya. Kupandang matanya suatu keheranan tergambar di matanya. Lalu kutanya dia :

“Kau sudah bertemu dengannya?”

“Belum. Untuk itulah aku kesini. Aku harap mas mau menemaniku berkunjung ke rumahnya. Karena bilakah aku sendiri yang berkunjung, takut aku dibilang tak sopan oleh warga kampung. Bagaimana Mas?”

Aku diam melongo ditanya demikian.

“Mas, Mas! Kenapa tho Mas?”

Ditegurnya aku untuk kedua kalinya. Aku kaget, lalu kutarik nafas untuk menguatkan diriku agar tega mengatakan suatu hal yang berkaitan dengan keadaan Titi saat ini.

“Sebelumnya aku minta maaf Gus, tak kukira aku akan berkata suatu yang tak mengenakkan padamu berkaitan dengan keadaan Titi saat ini…”

“Memangnya ada apa dengan Titi, Mas?” potongnya sebelum kuselesaikan penjelasanku.”

“Titi sudah jadi pacarku Gus. Satu bulan mendatang kita berdua akan menikah. Aku harap ini tak benar-benar membuatmu terluka Gus. Aku pun tak hendak menyakitimu dengan mengatakan ini Gus.”

Lega aku menyelesaikan kalimatku itu. Namun kulihat ia begitu kaget lalu tertunduk menyembunyikan kekesalannya. Lama kita berdua saling diam, sepi diantara aku dan Agus terasa begitu menyengat dan menyakitkan. Hingga setelah terasa kian lamanya aku dan Agus terdiam, Agus akhirnya berkata juga, sembari menghela nafas untuk menguatkan dirinya:

“Maaf Mas, bukan maksudku ingin mengganggu ketetapan hati mas pada Titi. Ini hanya karena ketidaktahuanku saja.”

“Tak apa, aku pun maklum.”

“Ya sudah Mas, aku pamit saja.” Sembari meraih tas ranselnya yang tergeletak di lantai ia beranjak dari kursi. Kuiringi dia menuju pintu. Dalam hati sebenarnya ingin kukatakan bahwa aku akan mengundangnya di pernikahanku dengan Titi bulan depan. Namun kehendak agar menjaga hatinya yang sedang kecewa itu lebih besar dari pada sekedar berkata demikian.

“Tepatnya kapan mas pernikahannya?” tanpa kuduga ia bertanya demikian. Sebaris senyum yang dipaksakan tergambar di wajahnya. Berat aku ingin menjawabnya.

“Hari sabtu, tiga maret Gus.”

“Oh.. Ya sudah Mas. Assalamualaikum!” berat suaranya dengan irama yang menurun.

“Wa ‘alaikumsalam!” dengan terbata aku jawab salamnya.
****

Semakin jauh aku melihat sosok Agus dari pelataran taman rumahku, semakin jauh pula jarak hatiku dan Agus sebagai seorang teman. Aku harap ia akan datang bulan depan, saat aku melangsungkan pernikahanku dengan Titi. Aku ingin terus berteman dengannya, pun tak mau kehilangan Titi yang calon istriku itu. Pahit rasanya merasakan suatu kemanisan berupa pernikahanku, bergabung dengan kehambaran akan terputusnya hubungan silaturahmiku dengan Agus. Aku harap itu tak akan terjadi. Karena aku yakin bahwa Agus tidak secungkring yang semula aku kira. Agus, aku harap kau jadi orang yang kuat menerima kenyataan serupa ini.

Senja turun berganti dengan tirai malam yang gelap, seakan menutup kisah pertemananku dengan Agus. Harapku sih, malam tidak berlaku serupa itu. Amin…. ***

Wali Mursyid Itu Perlu

Seorang saudaraku bertanya:

APAKAH ADA PERADABAN YG LEBIH BAIK DARI ISLAM? TIDAK!!

Hmm..kadang aku berpikir, apa kunci Rasulullah hingga mampu membangun satu peradaban baru hanya dalam waktu 23 tahun...?


Barangkali kuncinya seperti tergambar dalam surat al-Jum'ah / 67:2.

" Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,.."

Beliau menjalankan tiga tugas utama:

1. Tilawah, membacakan ayat-ayat Allah. Memperkenalkan kepada orang-orang tentang adanya petunjuk 'langit', dan meyakinkan mereka tentang kebanaran ayat-ayat 'langit' itu.
2. Tazkiyah, mensucikan jiwa pengikutnya. Tanpa kesucian jiwa maka makna ayat-ayat yang dibacakan tak akan terpahami dengan baik, tak juga ayat-ayat itu terasakan sebagai penggerak yang memotivasi orang untuk mengamalkannya.
3. Taklim, mengajarkan ketentuan-ketentuan Allah (hukum, kitab) juga tujuan dan manfaat dari ketentuan-ketentuan tersebut (hikmah).

Sekarang ini fungsi tilawah telah banyak tergantikan oleh berbagai media. Kalau dulu hanya dibacakan oleh orang, sekarang ayat-ayat telah dibukukan, dikasetkan, di-CD/ VCD-kan, didigitalkan. Orang dapat mengaksesnya secara langsung. Untuk membacanya pun sudah banyak tersedia kursus-kursus yang dapat melatihkannya dengan berbagai metode yang sangat cepat.

Fungsi taklim masih berjalan terus, bahkan makin banyak ustadz yang memimpin majlis-majlis taklim, baik langsung maupun menggunakan fasilitas distance learning melalui radio/tv dan internet.

Yang jadi masalah adalah fungsi tazkiyah. Rasulullah s.a.w. mentazkiyah jiwa para sahabat sebelum mentaklim mereka. Jiwa para sahabat sudah tersucikan lebih dulu sebelum mendapatkan taklim. Tapi siapa yang mentazkiyah diri kita saat ini? Untuk tilawah kita dapat menggunakan berbagai multi media ayat yang banyak tersebar dengan harga murah. Untuk taklim kita dapat mendatangi majlis taklim, halaqah, liqa', dan mabit; menjumpai para ustadz dan murabbi. Tapi semua itu kita lakukan dengan qalbu yang kotor karena tidak mengalami tazkiyah lebih dulu.

Adakah para ustadz/kyai itu dapat mentazkiyah jiwa kita. Apakah para murabbi kita juga sudah tersucikan jiwanya sehingga mampu mentazkiyah kita? Kadang kita katakan, tak perlu tazkiyah secara formal, lakukan saja ibadah-ibadah yang ada dengan ikhlas dan tekun, nanti jiwa akan tertazkiyah sendiri. Betulkah? Bagaimana kita dapat ikhlas kalau belum tazkiyah. Bagaimana akan termotivasi dan tekun beribadah kalau masih banyak kototan jiwa? Jadi berputar-putar dong, untuk tazkiyah perlu ibadah, tapi untuk ikhlas dan tekun ibadah diperlukan tazkiyah lebih dulu...

Kita katakan tak perlu ada tazkiyah secara formal, juga tak perlu ada orang yang mentazkiyah kita, karena kita memang belum mengetahui pentingnya dua hal itu. Rasulullah s.a.w. mendapatkan tilawah, tazkiyah, dan taklim dari malaikat Jibril. Para sahabat mendapatkannya dari Rasul s.a.w. Para tabi'in dari para sahabat... begitu seterusnya. Tapi lagi-lagi, siapa yang mentazkiyah kita saat ini? Kadang kita terlalu arogan dengan mengatakan tak perlu tazkiyah dan orang yang mentazkiyah, karena hubungan kita dengan Allh SWT bersifat langsung dan individual, tak memerlukan perantara. Tapi betulkah kita, dengan segala kekotoran kita dapat terhubung langsung dengan Allah? Bukankah Rasulullah s.a.w. sebelum mikraj pun ditazkiyah dulu qalbunya oleh Jibril?

Masukilah rumah lewat pintunya. Pelajarilah agama melalui sumbernya. Seraplah cahaya ilahiah melalui salurannya. Mursyid itu perlu... Kita gak kan pandai tanpa guru (bukankah dikatakan, siapa yang belajar tanpa guru maka gurunya adalah setan...).
Jiwa tak kan terbersihkan tanpa ada yang men-tazkiyah-nya.

Tentu jangan sembarang orang kita jadikan mursyid. Bagaimana ia akan men-tazkiyah diri kita kalau dia pun belum tersucikan jiwanya. Carilah mursyid yang berkualifikasi wali. Bukan wali murid, atau wali nikah, tapi wali Allah... Tapi bagaimana kita mengetahui seseorang itu wali Allah, jangan-jangan kita malah terjebak oleh pengkultusan yang menyesatkan?

Jalan Untuk Mencapai Makrifat

Kalam-kalam Hikmat mengajak kita merenung secara mendalam tentang pengertian amal, Qadak dan Qadar, takdir dan ikhtiar, doa dan janji Allah s.w.t , yang semuanya itu mendidik rohani agar melihat betapa besarnya apa yang dikaruniakan oleh Allah s.w.t. kepada hamba-hambanya Rohani yang terdidik begini akan membentuk sikap beramal tanpa melihat kepada amalan itu sebaliknya melihat amalan itu sebagai karunia Allah s.w.t yang wajib disyukuri.

Orang yang terdidik seperti ini tidak lagi membuat tuntutan kepada Allah s.w.t , tetapi membuka hati nuraninya untuk menerima taufik dan hidayah dari Allah s.w.t.

Orang yang hatinya suci bersih akan menerima pancaran Nur Sir dan mata hatinya akan melihat kepada hakikat bahwa Allah s.w.t, Tuhan Yang Maha Mulia, Maha Suci dan Maha Tinggi tidak mungkin ditemui dan dikenali kecuali jika Dia mau ditemui dan dikenali.

Tidak ada ilmu dan amal yang mampu menyampaikan seseorang kepada Allah s.w.t. Tidak ada jalan untuk mengenal Allah s.w.t. Allah s.w.t hanya dikenali apabila Dia memperkenalkan 'diri-Nya'.

Penemuan kepada hakikat bahwa tidak ada jalan yang terjulur kepada gerbang makrifat merupakan puncak yang dapat dicapai oleh ilmu. Ilmu tidak mampu pergi lebih jauh dari itu. Apabila mengetahui dan mengakui bahwa tidak ada jalan atau tangga yang dapat mencapai Allah s.w.t maka seseorang itu tidak lagi bersandar kepada ilmu dan amalnya, apa lagi kepada ilmu dan amal orang lain. Bila sampai di sini seseorang itu tidak ada pilihan lagi melainkan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah s.w.t.

Ada orang yang mengetuk pintu gerbang makrifat dengan doanya. Jika pintu itu tidak terbuka maka semangatnya akan menurun hingga membawanya kepada putus asaan.

Ada pula orang yang berpegang dengan janji Allah s.w.t bahwa Dia akan membuka jalan-Nya kepada hamba-Nya yang berjuang pada jalan-Nya. Kuatlah dia beramal agar dia lebih layak untuk menerima karnuia Allah s.w.t sebagaimana janji-Nya.

Dia menggunakan kekuatan amalannya untuk mengetuk pintu gerbang makrifat. Bila pintu tersebut tidak terbuka juga maka dia akan merasa sedih. Dalam perjalanan mencari makrifat seseorang tidak terlepas dari kemungkinan perasaan menjadi ragu-ragu, lemah semangat dan berputus asa jika dia masih bersandar kepada sesuatu selain Allah s.w.t.

Seorang hamba tidak ada pilihan lain kecuali berserah diri kepada Allah s.w.t, hanya Dia yang memiliki kuasa Mutlak dalam menentukan siapakah antara hamba-hamba-Nya yang layak mengenali Diri-Nya. Ilmu dan amal hanya digunakan untuk membentuk hati yang berserah diri kepada Allah s.w.t.

Aslim atau menyerah diri kepada Allah s.w.t adalah perhentian di hadapan pintu gerbang makrifat. Hanya para hamba yang sampai di perhentian aslim ini yang berkemungkinan menerima karnuia makrifat. Allah s.w.t menyampaikan hamba-Nya di sini adalah tanda bahwa si hamba tersebut dipersiapkan untuk menemui-Nya.

Aslim adalah maqam berhampiran dengan Allah s.w.t.

Siapa yang sampai kepada maqam ini haruslah terus membenamkan dirinya ke dalam lautan penyerahan tanpa menghiraukan banyak atau sedikit ilmu dan amal yang dimilikinya. Sekiranya Allah s.w.t kehendaki dari maqam inilah hamba diangkat ke Hadirat-Nya. Jalan menuju perhentian aslim ke pintu gerbang makrifat secara umumnya terbagi menjadi dua bagian.

Jalan pertama dinamakan jalan orang yang mencari dan jalan kedua dinamakan jalan orang yang dicari. Orang yang mencari akan melalui jalan di mana dia kuat melakukan mujahadah (berjuang melawan godaan hawa nafsu), kuat melakukan amal ibadah dan gemar menuntut ilmu.

Lahiriahnya sibuk melaksanakan tuntutan syariat dan batinnya
memperteguhkan iman. Dipelajari dan mengenal sifat-sifat yang tercela dan berusaha mengikiskannya dari dirinya. Kemudian diisikan dengan sifat-sifat yang terpuji.

Dipelajarinya perjalanan nafsu dan melatihkan dirinya agar nafsunya menjadi bertambah suci hingga meningkat ke tahap yang diridhoi Allah s.w.t. Inilah orang yang diceritakan Allah s.w.t dengan firman-Nya:

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.".( Surah Al-'Ankabut ayat 69 )

Orang yang bermujahadah pada jalan Allah s.w.t dengan cara menuntut ilmu, mengamalkan ilmu yang dituntut, memperbanyakkan ibadah, berzikir, menyucikan hati, maka Allah s.w.t menunjukkan jalan dengan memberikan taufik dan hidayat sehingga terbuka kepadanya suasana berserah diri kepada Allah s.w.t tanpa ragu-ragu dan ridha dengan perlakuan Allah s.w.t.

Dia dibawa sampai dengan pintu gerbang makrifat dan hanya Allah s.w.t saja yang menentukan apakah orang tadi akan dibawa ke Hadirat-Nya ataupun tidak, dikaruniakan makrifat ataupun tidak. Golongan orang yang dicari menempuh jalan yang berbeda daripada golongan yang mencari. Orang yang dicari tidak cenderung untuk menuntut ilmu atau beramal dengan tekun. Dia hidup selaku orang awam tanpa kesungguhan
bermujahadah. Tetapi, Allah s.w.t telah menentukan satu kedudukan kerohanian kepadanya, maka takdir akan menempatkannya sampai ke kedudukan yang telah ditentukan itu. Orang dalam golongan ini biasanya berhadapan dengan sesuatu peristiwa yang dengan serta-merta membawa perubahan kepada hidupnya.

Perubahan sikap dan kelakuan berlaku secara mendadak. Kejadian yang menimpanya selalu berbentuk ujian yang memutuskan hubungannya dengan sesuatu yang menjadi penghalang di antaranya dengan Allah s.w.t. Jika dia seorang raja yang beban kerajaannya menyebabkan dia tidak mampu mendekati Allah s.w.t, maka Allah s.w.t mencabut kerajaan itu darinya. Terlepaslah dia dari beban tersebut dan pada masa yang sama timbul satu keinsafan di dalam hatinya yang membuatnya menyerahkan dirinya kepada Allah s.w.t dengan sepenuh hatinya.

Sekiranya dia seorang hartawan, takdir akan memupuskan hartanya sehingga dia tidak ada tempat bergantung kecuali Tuhan sendiri. Sekiranya dia berkedudukan tinggi, takdir mencabut kedudukan tersebut dan ikut tercabut ialah kemuliaan yang dimilikinya, digantikan pula dengan kehinaan sehingga dia tidak ada tempat untuk dituju lagi kecuali kepada Allah s.w.t. Mereka kembali dengan penuh kerendahan
hati kepada Allah s.w.t dan timbullah dalam hati mereka suasana penyerahan atau aslim yang benar-benar terhadap Allah s.w.t. Penyerahan yang tidak mengharapkan apa-apa daripada makhluk menjadikan mereka ridha dengan apa saja takdir dan perlakuan Allah s.w.t.

Suasana begini membuat mereka sampai dengan cepat ke perhentian pintu gerbang makrifat walaupun ilmu dan amal mereka masih sedikit. Orang yang berjalan dengan kenderaan bala bencana mampu sampai ke perhentian tersebut dalam waktu sesaat sedangkan orang yang mencari mungkin sampai pintu makrifat dalam waktu yang lama.

Abu Hurairah r.a menceritakan apa yang beliau dengar dari Rasulullah s.a.w. Beliau bersabda yang maksudnya:

Allah berfirman: " Apabila Aku menguji hamba-Ku yang beriman kemudian dia tidak mengeluh kepada pengunjung-pengunjungnya maka Aku lepaskan dia dari belenggu-Ku dan Aku gantikan baginya daging dan darah yang lebih baik dari yang dahulu dan dia boleh memperbaharui amalnya sebab yang lalu telah diampuni semua".

Amal kebaikan dan ilmunya tidak mampu membawanya kepada kedudukan kerohanian yang telah ditentukan Allah s.w.t, lalu Allah s.w.t dengan rahmat-Nya mengenakan ujian bala bencana yang menariknya dengan cepat kepada kedudukan berhampiran dengan Allah s.w.t. Oleh karena itu tidak perlu dipersoalkan tentang amalan dan ilmu sekiranya keadaan yang demikian terjadi kepada seorang hamba-Nya.

Cahaya Hati Waliyullah

Bahwa makhluk manusia senantiasa berhajat selama-lamanya kepada Allah s.w.t., karena itu maka tenang jiwanya dan tenteram hatinya, sehingga apabila hatinya berhubungan atau terikat dengan selain Allah, maka ketenangan dan ketentraman yang telah mereka rasakan bisa jadi liar dan pudar, sehingga gelisah keadaannya, dan kasar perasaanya. Kenapakah keadaan Wali-wali Allah sedemikian rupa? Jawabnya ialah seperti yang disebut oleh Al Imam Ibnu Athailah Askandary dalam Kalam Hikmahnya yang ke-103 sebagai berikut:

"Allah telah menerangi alam-alam lahiriah ini dengan pengaruh cahaya (atsar) bekas-bekas sifat-sifatNya, dan Dia telah menerangi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati dengan cahaya sifat-sifatNya itu. Karena itu cahaya-cahaya lahiriyah bisa hilang dan lenyap sedangkan cahaya-cahaya hati dan rahasia-rahasianya tidak mungkin hilang dan sirna. Dan karena itulah berkata penyair:

Sesungguhnya matahari siang akan tenggelam di malam hari, Dan matahari hati tidak akan hilang sampai abadi."

Pengertian Kalam Hikmah ini sangat dalam dan mudah-mudahan kita dapat
faham dan mengerti. Untuk menjelaskannya marilah kita terangkan sebagai berikut:

I. Apabila alam lahiriah seperti langit, bumi, dan isinya dapat diterangkan dengan sinar bintang-bintang, berupa matahari, bulan dan lain-lain, sehingga dengan sinar-sinar cahaya tersebut kita bisa melihat sesuatu dengan terang, karena tidak tertutup dengan kegelapan. Sinar cahaya-cahaya itu diumpamakan bekas-bekas dari sifat-sifat Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Agung. Bekas kudratNya, maka tercipta yang demikian .

Bekas iradatNya, maka kita lihat hasil dari kudratnya. Bekas ilmuNya dan bekas dari sifat-sifatNya Yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Maka demikian pulalah hati manusia bisa terang benderang, bercahaya dengan cahaya-cahaya dari sifat-sifat Allah s.w.t. Yang Maha Agung dan Maha sempurna. Maksudnya, hati manusia bisa terang bercahaya dengan ilmu-ilmu makrifat, yakni ilmu-ilmu yang penuh diliputi dari tauhid yang mendalam, disebabkan terang berbekas keagungan segala sifat-sifat Allah dalam hati hamba-hambaNya yang betul-betul kenal kepadaNya.

Dengan ilmu-ilmu makrifat yang terus bertambah dan meningkat dalam hati mereka, menggambarkan bahwa cahaya kebesaran Allah dan keagunganNya telah tumbuh dengan subur atas hati mereka, segala sesuatu yang bermanfaat untuk mereka ambil dan mereka amalkan, dan segala sesuatu yang membawa kepada yang tidak baik untuk mereka jauhi sejauh-jauhnya.

27 April 2009

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Download Smadav 2009 Rev. 3

Download Smadav 2009 Rev. 3

Dear Smadavers,

Akhirnya, Smadav 2009 sudah menemukan kekuatannya yang luar biasa. Silakan buktikan sendiri di Revisi 3 kali ini. Smadav 2009 Rev. 3 sudah saya sempurnakan dengan seluruh fitur yang cukup untuk menggantikan antivirus impor. Tidak seperti Antivirus Impor, Smadav 2009 Rev. 3 tidak memerlukan database/signature untuk memproteksi komputer. Smadav sudah sangat pintar untuk mengenali program berbahaya (virus) yang menempel di flashdisk/removable disk Anda. Walaupun Smadav 2009 Rev. 3 kali ini sudah bisa menggantikan posisi Antivirus Impor, tapi saya tetap menganjurkan Anda menggabungkannya saja. Itu adalah pergabungan proteksi yang luar biasa jika proteksi Smadav (SmaRTP) digabungkan dengan proteksi antivirus impor lainnya.

Jika dirangkum, inilah kehebatan Smadav 2009 Rev. 3 yang membuat Smadavers akan bangga menggunakannya :
  • SmaRT-Protection jauh lebih hebat daripada Rev. 2
  • SmaRT-Protection untuk deteksi otomatis Flashdisk, mencegah SEMUA virus lokal & bahkan impor
  • SmaRT-Protection sudah support penuh untuk Vista
  • Pembersihan Registry sudah support untuk Vista
  • Pembersihan total virus-virus lokal baru, khususnya Harry Potter, Virus Shortcut, Yuyun.VBS.
  • Penambahan banyak database virus lokal baru dan perbaikan sistem penghitungan database virus.
  • dan banyak perbaikan lainnya...

SmaRT-Protection memang sungguh berbeda dengan proteksi antivirus lainnya, SmaRT-Protection adalah proteksi komputer tercepat, paling ringan dan paling sedikit memakai resource komputer jika dibandingkan dengan seluruh produk antivirus di dunia. Inilah salah satu keunggulan Smadav, karena scanner dan protection-nya berjalan sangat cepat dan ringan.

SmaRT-Protection dapat digabungkan dengan proteksi semua produk antivirus manapun. Walaupun Smadav 2009 Rev. 3 sendiri sudah cukup untuk mencegah SEMUA virus lokal & bahkan impor, saya tetap sangat menganjurkan agar Anda menggabungkan SmaRT-Protection dan PCMAV 2.0 Valkyrie dan ditambah lagi satu antivirus impor. Ini merupakan penggabungan proteksi yang luar biasa dan memperkecil kemungkinan komputer Anda untuk terinfeksi virus, mungkin sangat kecil hanya sekitar 1% sampai 2%. Dan setelah penggabungan ini, nantinya kita bisa buktikan bahwa kemungkinan besar SmaRT-Protection yang akan paling banyak melindungi komputer Anda dibanding antivirus lainnya.

Ok, mungkin itu saja pengantar dari saya tentang Smadav 2009 Rev. 3. Silakan download dan buktikan sendiri ketangguhannya. Anda harus register dulu sebelum mendownload di situs ini.

Download via Ziddu

26 April 2009

Persiapan Resepsi Pernikahan

Sebenarnya tertarik juga menulis tentang pernikahan (esensi, nilai-nilainya ataupun idealisme penyatuan dua individu) dari sudut pandang bujangan. Tapi karena saya menyadari ilmu yang saya miliki masih cetek (baca: kurang mumpuni) dan banyak pula rekan KoKiers yang jauh lebih senior daripada saya soal yang satu ini, saya putuskan hanya menulis mengenai persiapan resepsi pernikahan yang sedang saya lakukan.

Persiapan resepsi pernikahan menjadi suatu hal yang saya tunggu, sejujurnya ini pertama kali saya ikut membantu mengurus resepsi pernikahan. Nah, jadilah saya tidak ada gambaran sama sekali mengenai persiapan ini. Saya menggunakan kalimat “membantu mengurus..” karena sesungguhnya calon istri lah yang paling berperan untuk hal ini. Saya banyak bicara di konsep atau saran terhadap suatu item dari persiapan tersebut atau ikut mengantar untuk membeli atau memesan suatu barang. Minggu-minggu ini menjadi minggu yang sibuk buat saya, maklum, jika tidak ada aral melintang di bulan Agustus saya akan menikah

(mohon do’anya rekan2 yah…).

Setelah melakukan prosesi lamaran di bulan April, kami (saya dan pasangan) mulai membuat daftar prioritas mana yang harus didahulukan untuk diurus.

Gedung dan Katering

Setelah memutuskan akan menggunakan gedung sebagai tempat resepsi (dalam keluarga, saya yang pertama menggunakan gedung untuk resepsi, maklum saya dari village (baca: kampung… hihihi), mulailah kami menyusuri alam maya (browsing internet) dan alam telepon untuk mencari referensi. Harus saya akui, pasangan sangat aktif untuk hal ini, sedangkan saya seringnya browsing, terus akan bilang ke pasangan “beb, kayanya disini bagus, coba liat deh”, setelah itu, tetap dia yang akan telepon untuk mecari detail-nya, hehehe..

Setelah cek sana-sini, akhirnya pilihan jatuh ke gedung MH di MT Haryono (pakai inisial saja yah, seperti bahasa koran gitu..) dan calon istri langsung book ke pengelola gedung. Sempat ada masalah karena ternyata ada double book (sudah ada yang pesan juga). Untungnya calon istri melakukan booking ke pimpinan pengelola. Jadi, booking yang melalui staffnya digeser ke malam hari (untuk yang sudah di geser maaf yah, salahkan pengelola aja, hehehe…).

Untuk catering tidak ada masalah sama sekali, soalnya keluarga calon istri sudah langganan, dan makanannya terbukti enak, catering ini juga bertindak seperti EO-nya, jadi sudah all-in begitu deh. Saya bisa informasikan nama catering ini untuk referensi, tapi saya akan koordinasi dulu ke pihak catering, saya akan dapat komisi berapa. (teteeppp…usaha sampingan Pak, hehehe..)

Undangan

Untuk undangan, sempat ada diskusi khusus mengenai design dan tampilan. Kita menginginkan undangan yang simple tapi tidak norak. Maksudnya harganya terjangkau tapi tetap terlihat keren. Dulu saya pernah kerja di design percetakan, jadi masih ada sisa-sisa ilmu yang bisa digunakan. Jadilah saya men-design undangan, kemudian saya kirim ke calon istri untuk dinilai, istri juga mengirimkan beberapa motif untuk di-insert ke dalam design saya. Setelah jadi, saya kirimkan ke calon istri untuk di-print, kemudian dibawa ke percetakan. Dengan bangganya saya akan bilang ke percetakan “Mas, saya sudah ada design-nya sudah ada, sampeyan tinggal ikuti saja yah..”.

Hari Sabtu kami pergi ke daerah Pasar Tebet, dan melihat banyak sekali contohnya. Setelah dipikir-pikir dan dibandingkan, design undangan saya kok norak sekali yah? Boro-boro mau di bandingkan, ditunjukkan saja rasanya malu. Saya dan calon istri cuma menahan tawa dan berpikir “yee..ngapain susah-susah, lha wong contoh yang bisa ditiru ternyata banyak dan bagus-bagus”. Pilihan design dan jenis kertas sudah dapat, tinggal menunggu hasilnya.

Cincin kawin dan Seserahan

Harus saya akui, budget untuk pernikahan ini sebenarnya terbatas, makanya saya dan calon istri benar-benar harus selektif untuk memilih barang yang akan dibeli. Kami sering mengandaikan diri kami sebagai pasangan dengan selera tinggi tapi budget cekak, hehehe… Menyangkut cincin kawin, kami merasa kesulitan, karena harga emas bisa dibilang fix, dan tidak akan berbeda jauh di antara toko-toko emas yang ada. Saya pribadi ingin memberikan yang terbaik buat calon istri, misalnya memberikan cincin dengan mata berlian (untuk yang satu ini, calon istri sangat mengerti dan tidak pernah menuntut macam-macam). Tapi buat saya ini tantangan tersendiri untuk menyenangkan istri.

Singkat kata, kami berangkat ke Cikini untuk ‘berburu’ emas. Pilihan pertama jatuh ke toko emas langganan ibu dari calon istri (hebat yah, langganannya toko emas, saya cuma bisa langganan koran hehehe..). Di toko ini, kami tidak menemukan cincin yang kami inginkan, selain harganya yang sulit ditawar, cincin ready stock tidak ada, jadi harus pesan dan ada ongkos pembuatannya. Melihat kami yang kecewa, tampaknya si empunya toko tidak tega dan memberikan referensi toko lain, sambil memberikan kartu nama, letak tokonya agak ke kebelakang. Usut punya usut pemilik tokonya ternyata masih keluarga juga (yee…).

Di toko ini, memang lebih banyak pilihan dan mereka punya banyak cincin yang ready stock. Dan ini yang paling membahagiakan saya : ada paket cincin kawin murah, dengan hiasan berlian. Wah…ini bagus sekali, walaupun mata berlian-nya tidak lebih besar dari se-perlima telur cicak, tapi sudah lebih dari cukup. Dengan sedikit tawar-menawar dan diakhiri dengan ancaman walk out dari area ‘pertawaran’, transaksi berhasil. Saya puas, calon istri puas, pemilik toko menghela napas. Hhhhhhffff…….

Bicara seserahan, hampir sama seperti catering, sangat lancar karena ini cuma permasalahan barang-barang yang diinginkan calon istri untuk dikenakan. Saya sendiri hanya memberikan batasan budget, dia yang akan cari sendiri. Biasanya pakai uang dia dulu, kemudian akan saya ganti. Seserahan sangat umum, pakaian, peralatan shalat, sandal, make up, baju tidur dan sprei. Untuk underwear, calon istri menolak untuk dijadikan bagian dari seserahan, karena untuk seserahan harus dikemas menggunakan semacam wadah seperti tempat parcel, dan dia merasa risih kalau underwear untuk dia harus menjadi konsumsi pandangan umum. Well, tidak ada masalah untuk ini. Seserahan beressss..

Hari Pernikahan (Akad Nikah)

Dari semua aspek dari persiapan pernikahan, mungkin ini yang menjadi kekhawatiran terbesar saya. Keluarga saya, dalam hal ini ayah, bisa dibilang masih memegang hitung-hitungan hari, mana hari baik untuk menikah, dan hari yang kurang baik. Ayah saya tidak akan ikut campur mengenai adat resepsi, gedung yang digunakan, pakaian yang dipilih, makanan ataupun acaranya. Tapi untuk akad nikah dan waktu pelaksanaannya, dia akan menjadi penuh perhitungan. Saya pribadi tidak begitu mempercayai hal-hal semacam ini, menurut saya semua hari baik, walaupun ada hari-hari yang diutamakan (untuk muslim, hari jumat misalnya).

Saya berpendapat begini, tidak salah suatu pernikahan diadakan di suatu hari yang dianggap baik, tapi seandainya pernikahan tidak berjalan dengan baik, bukan hari yang harus menjadi menjadi kambing hitam. Tapi saya berusaha mengerti ayah saya, dan menghormati pendapatnya untuk hal ini. Hal ini semata-mata karena respek saya yang tinggi kepada beliau. Saya sangat beruntung setelah mengetahui bahwa keluarga calon istri tidak terlalu fanatik mengenai penentuan hari baik ini. Jadi saya anggap untuk hal ini akan berjalan lancar. Tapi di setiap satu kemudahan, sudah mengintai kesulitan yang lain.

Hari Minggu disepakati oleh kedua keluarga untuk melakukan akad nikah, kemudian dilanjutkan resepsi pada siang harinya. Masalah mulai muncul mengenai prosesi akad nikah dan waktu yang tersedia jika diadakan pada hari yang sama. Mengingat resepsi dimulai pukul 11 siang, ada kekhawatiran akad nikah tidak berjalan sesuai alokasi waktu, belum lagi repotnya mencari tempat menyimpan seserahan, menampung tamu dan lain-lain .

Akhirnya dari keluarga calon istri meminta hari untuk akad diubah, menjadi hari jumat. Saya sangat lega setelah mengetahui bahwa ayah saya tidak ada masalah untuk pindah ke hari Jumat, malah lebih bagus menurut beliau. Tapi (wahh..belum selesai kemudahannya nih), ayah saya ingin akad diadakan jam 3 sore. Pertimbangan rasionalnya kalau hari Jumat pagi ada kekhawatiran waktu tidak cukup – akad nikah dijadwalkan jam 9 pagi – karena mendekati pukul 12 sudah masuk waktu shalat Jumat. Sedangkan kemungkinan terlambat karena macet tetap ada.

Oya, untuk pernikahan menggunakan adat, jadi mungkin harus ada alokasi waktu tertentu (pertimbangan yang menurut saya kurang rasional sengaja saya tidak sebutkan di sini, karena khawatir ada salah paham). Hmm…saya harus menyampaikan ini lagi ke keluarga calon istri. Seperti yang saya duga, keluarga calon istri keberatan, karena untuk akad biasanya pagi hari. Lagi-lagi saya harus menyampaikan hal ini ke ayah saya dengan kekhawatiran yang lebih besar, takut ayah emosi, karena permintaannya tidak ada yang terkabul. Saya ‘tertipu’ lagi, ayah saya dengan santainya bilang “ya sudah, ngga apa-apa, cuma mesti lebih kita pikirin teknisnya biar tidak terlambat”. Dad, you are the best. You don’t push your will just to prevent your son and his future wife for doing un-necessary fight.

Sekarang bukan sama sekali tidak ada kesulitan, tapi setidaknya saya dan calon istri sudah melewati beberapa hal dalam pengurusan pernikahan yang berpotensi menggoyahkan kami dan keluarga kami. Kalau ada kesulitan lagi, kami akan lewati lagi. Semua pasti ada jalan keluarnya.

Yang sabar ya Beb…..

Cantik Mempesona di Hari Pernikahan

Saat anda ingin merencanakan pernikahan, pasti anda ingin terlihat cantik pada hari bahagia tersebut. Tetapi sebenarnya kecantikan terpancar tidak hanya dari riasan wajah dan tatanan rambut saja.

Tetapi anda juga harus memulai melakukan beberapa perawatan tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki agar pesona anda akan terpancar dan terlihat beda. Ada beberapa langkah perawatan spa yang diciptakan agar anda terlihat cantik jelita. Perawatan ini merupakan perpaduan antara perawatan tradisional dan modern, simak berikut ini.

Perawatan awal adalah tubuh. Hal ini ditujukan untuk mempercantik dan memuluskan kulit tubuh anda serta membuat tubuh anda terasa segar sehingga anda terlihat sehat pada hari pernikahan dan bulan madu.

Awal dari perawatan tubuh adalah meditasi yang berfungsi untuk melatih pernafasan dan menimbulkan perasaan relaks. Karena biasanya calon mempelai akan terserang rasa panik saat mendekati hari pernikahannya. Latihan meditasi secara teratur akan menenangkan pikiran anda.

Kedua adalah body polish yang bertujuan untuk meluruhkan kulit mati dan akan terlihat kulit baru yang mulus dan segar. Sehingga punggung anda akan nampak indah saat anda ingin mengenakan gaun pengantin punggung terbuka atau off shoulder atau saat anda ingin mengenakan busana pengantin Jawa gaya dodotan.

Pada perawatan ini digunakan scrub dari buah pepaya untuk melunakkan, menghaluskan serta membuat kulit lebih cemerlang.
Caranya cukup mudah, ratakan scrub pada seluruh tubuh lalu pijat tubuh perlahan-lahan. Sambil berbaring anda akan diselimuti dengan selimut hangat (heating blanket) agar sari-sari vitamin serta pelembap di dalam scrub terserap kulit. Manfaat lain dari penggunaan heating blanket ini adalah mempercepat proses keluarnya tumpukan racun atau toksin dari dalam tubuh (detoksifikasi) hingga kulit anda akan terlihat lebih segar.

Tubuh anda juga memerlukan perawatan dengan cara Asmaragama Massage. Perawatan ini merupakan pemijatan yang khusus diciptakan untuk kedua calon mempelai. Pemijatan ini dikonsentrasikan pada otot seputar panggul dan pinggang untuk membantu meningkatkan elastisitas pembuluh darah perifer sehingga membantu meningkatkan vitalitas khususnya di bidang seksual. Langkah pemijatan ini juga memberi sensasi kenyamanan dan menenangkan pikiran serta tubuh. Gunakan minyak pijat asmaragama yang terdiri dari berbagai ramuan rempah.

Lakukan juga perawatan tubuh dengan Milk Bath. Terapi ini sangat menyenangkan karena anda berendam dalam air hangat yang dicampur dengan susu. Manfaatnya juga sangat baik yaitu untuk melembutkan dan menghaluskan kulit.

Perawatan kedua adalah intimacy Care yaitu perawatan organ intim perempuan. Perawatan ini menggunakan ramuan akar-akaran yang disebut dengan empon-empon. Biasanya empon-empon diletakkan dalam sebuah wadah berisi air mendidih dan diletakkan di bawah kursi berlubang. Setelah itu calon mempelai perempuan duduk di atas kursi dan ditutup rapat-rapat dengan handuk atau kain agar uap empon-empon tersebut tidak menyebar keluar. Perawatan ini bertujuan untuk membersihkan organ intim perempuan, membantu mengatasi masalah keputihan dan mengatasi cairan yang berlebihan pada organ intim perempuan tersebut.

Untuk perawatan intimacy care yang kedua adalah Ratus. Sebenarnya perawatan ini hampir sama dengan intimasi yaitu dengan menggunakan uap. Akan tetapi bahan dasarnya berbeda. Pada ratus biasanya digunakan akar-akaran dan kayu wangi seperti kayu gaharu, cendana, kulit jeruk purut dan campuran sari bunga seperti bunga mawar, melati serta kenanga yang dipetik pada saat khusus yaitu menjelang gelapnya hari hingga kandungan minyak atsirinyapun optimal.

Selain untuk kesehatan organ intim, ratus ini juga memberikan keharuman pada tubuh serta rambut. Secara garis besar manfaat ratus adalah mencegah pertumbuhan jamur penyebab keputihan, mematikan spora jamur di kulit kepala pemicu timbulnya ketombe, mematikan bakteri penyebab bau tubuh tidak sedap dan hangatnya asap ratus mampu melancarkan peredaran darah pada kepala.

Perawatan ketiga adalah wajah. Kulit wajah yang bersih, sehat dan segar merupakan aset utama agar terlihat cantik pada hari pernikahan. Jadi anda bisa lakukan perawatan facial dengan menggunakan oksigen. Karena oksigen mampu merangsang tumbuhnya sel -sel kulit baru sehingga sangat menolong regenerasi sel-sel kulit sehingga kulit terlihat lebih muda dan cerah. Facial oksigen juga membantu mengatasi masalah kulit wajah seperti jerawat maupun hiperpigmentasi (bercak-bercak). Dalam facial ini juga digunakan massage gel, masker dan pelembap.

Perawatan yang terakhir adalag rambut. Karena memang rambut merupakan mahkota seorang perempuan maka anda harus lakukan juga perawatan khusus saat menjelang pernikahan. Silakan anda mencoba perawatan diatas agar penampilan anda terlihat cantik, segar dan mempesona. ( source : variuos )

Untuk Kau Yang Tidak Bisa Kumiliki

Perjalanan ini terasa sangat jauh dan melelahkan… Pikiranku melayang pada bayang seorang Pria yang pernah aku cintai. Semua kisah cinta ini bak piringan hitam yang berputar ulang, berputar ulang…. Aku ingat pada semua yang sudah aku lalui bersama nya..

Pertemuanku dan dia terjadi begitu saja, dan entah sebab apa aku dan dia jatuh cinta. Hari-hari terasa sempit untuk cinta kami, setiap saat setiap waktu kami ingin selalu bertemu. Jutaan kata cinta kami rangkai, Ribuan harapan kami susun tinggi, walaupun kami tahu rangkaian itu dan susunan itu akan hancur musnah dalam sekejab…….

Dunia terasa hanya milik aku dan dia… semua indah… semua indah… semua indah….

Namun….

Seperti daun jatuh dari pohon saat musim gugur… Cinta kami berguguran…. semakin batas antara kami terenggang, semakin jarak menjauh…

Aku sadari… aku tidak mungkin memilikinya… aku hanya bisa memiliki cinta nya… Aku sadar aku harus segera pergi, pergi menjauh dari cinta yang memabukkan ini… AKu tidak ingin melukai hati orang lain, apalagi mengobrak-abrik taman cinta yang telah dia susun… Ya.. dia susun jauh sebelum mengenalku…

Karena aku hanya orang ketiga…..

Persiapan Lengkap Pesta Pernikahan

Memang pernikahan adalah perhelatan yang sangat menguras perhatian. Persiapan
pernikahan pada umumnya memerlukan waktu paling tidak sekitar 8-12 bulan jika
segala sesuatunya dilakukan sendiri.

Jika anda tidak punya waktu selama itu, manfaatkanlah jasa wedding organizer
yang umumnya membutuhkan waktu sekitar 6-8 bulan. Sebetulnya apa saja sih, yang
harus dipersiapkan?

1. Menentukan tanggal pernikahan
Walaupun pada dasarnya semua hari itu baik, tak ada salahnya mencantumkan
tanggal dan bulan favorit sebagai tanggal pernikahan. Hal ini akan memudahkan
anda untuk mengingat dan merayakannya.

2. Menentukan jumlah undangan dan anggaran
Sebelum menentukan anggaran pernikahan, hal pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan jumlah undangan, karena menjadi tolak ukur paling tepat untuk
menentukan anggaran dan besarnya ruangan untuk pesta.
Sesuai standar internasional, sisihkan 40% dari total anggaran untuk keperluan
catering. Sisanya sebanyak 60% dapat anda gunakan untuk 6 keperluan utama
lainnya, yaitu gedung, acara dan MC, dokumentasi, dekorasi, bridal attire (baju
dan tata riasnya) serta undangan dan suvenir.

3. Menentukan gedung
Saatnya menentukan lokasi dan gedung yang akan digunakan. Jika sudah terlanjur
menentukan pada satu gedung yang bernuansa romantis tapi kapasitasnya tidak
terlalu besar, bagilah undangan dalam 2 waktu yang berbeda. Misalnya jam
19.00-20.00 untuk orangtua dan 20.00-21.00 untuk teman-teman anda dan pasangan.

4. Menentukan gaya dan tema pesta
Demi keserasian pesta, anda harus menentukan tema, sehingga anda dan pasangan
dapat menentukan kebaya atau gaun dan jas seperti yang akan dikenakan pada saat
pesta berlangsung.
Padukan warna gaun dan dekorasi dengan warna yang sesuai dengan karakter anda
berdua. Gaya dan pesta ini biasanya juga akan tampak pada menu makanan, suvenir
dan undangan.


. Lakukan perawatan diri
Bila 4 hal penting diatas sudah dilakukan, kini saatnya melakukan perawatan
diri mulai dari lulur, mandi rempah, perawatan wajah, dan pusat kebugaran agar
pada saat pernikahan nanti tampil prima. Perawatan diri ini sebaiknya dilakukan
oleh kedua mempelai sehingga agar keduanya bisa tampil prima saat pesta
pernikahan digelar.